Padang Bulan - Kisah Asmara yang Tak Tuntas

Jumat, 20 Desember 2024 12:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Padang Bulan
Iklan

Padang Bulan adalah buku pertama dari dwilogi karya Andrea Hirata. Buku ini berkisah tentang perjuangan cinta dan perjuangan perempuan.

Judul: Padang Bulan

Penulis: Andrea Hirata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun Terbit: 2010

Penerbit: Bentang

Tebal: xii + 254

ISBN: 978-602-8811-09-5

 

Andrea Hirata pasti sedang bercanda saat menulis novel ini. Novel yang ditulis sebagai dwilogi ini lebih banyak berisi candaan daripada kisah yang solid. Padang Bulan sangat berbeda dari novel Laskar Pelangi yang kisahnya sungguh terjalin dengan kuat. Meski mengambil topik yang bisa dikembangkan dengan solid, tapi ternyata lebih banyak parodi yang berlebihan.

Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Enong. Di buku Padang Bulan, selain menjadikan kehidupan – atau lebih tepatnya perjuangan Enong, novel ini juga disisipi perjuangan cinta Ikal kepada Aling.

Kisah Enong diawali sat Enong berumur 14 tahun. Enong adalah anak tertua dari keluarga Zamzami dengan Syalimah. Enong mempunyai 3 adik perempuan. Zamzami adalah seorang penambang timah yang tekun. Ia berupaya untuk membahagiakan keluarganya. Kepada Syalimah ia memberi hadiah sepeda. Kepada Enong ia memberi hadiah sebuah kamus Bahasa Inggris. Sebab Zamzami tahu bahwa Enong sangat gemar belajar Bahasa Inggris.

Namun Zamzami mengalami kecelakaan saat menambang timah. Zamzami tewas.

Sebagai anak tertua, Enong harus mengambil alih peran bapaknya. Ia harus bekerja. Sayang sekali, karena ia masih kecil dan tubuhnya kecil, ia tak berhasil mencari kerja di Tanjong Pandan, kota kabupaten. Maka Enong ikut-ikutan menambang timah. Enong adalah penambang timah perempuan pertama di kampungnya. Perjuangan menambang timah ini membuat Enong bisa menyekolahkan adik-adiknya. Sedangkan Enong gagal dalam pendidikan. Meski gagal dalam pendidikan, kegemarannya belajar Bahasa Inggris tidak putus.

Seperti saya sebutkan di atas, novel Padang Bulan disisipi kisah perjuangan Ikal untuk melanjutkan cintanya kepada Aling. Kisahnya disusun sebagai kelanjutan kisah asmara antara Ikal dengan Aling. Seperti telah kita baca di Laskar Pelangi, Ikal mempunyai hubungan khusus dengan Aling. Dua anak yang sama-sama bersekolah di sebuah sekolah dasar itu mempunyai perbedaan latar belakang yang menyolok. Ikal adalah seorang anak Melayu dan beragama Islam, sementara Aling adalah beretnis Tionghoa dan beragama Konghucu.

Kisah diawali dengan Ikal yang harus berseteru dengan ayahnya karena ia memilih untuk mencintai Aling. Ikal harus tinggal di rumah temannya. Ikal bertahan untuk tidak mau pulang ke rumahnya. Bahkan Ikal malah berencana untuk pergi ke Jakarta bersama dengan Aling.

Namun ternyata Aling telah meninggalkan kampung. Konon beritanya Aling akan menikah dengan pemuda bernama Zinar. Zinar adalah seorang pemuda yang memiliki usaha toko tembakau dan gula.

Ikal berupaya menunjukkan bahwa ia lebih unggul dari Zinar. Karena secara ekonomi jelas Ikal kalah dari Zinar – Ikal hanya bekerja di kedai kopi pamannya, Ikal merasa bahwa ia bisa mengalahkan Zinar di bidang olahraga. Ikal bertanding pingpong dengan Zinar. Ikal kalah. Demikian juga dengan pertandingan sepakbola dan catur. Ikal selalu berada di pihak yang kalah dari Zinar.

Kekalahan-kekalahan tersebut membuat Ikal memutuskan naik kapal merantau ke Jakarta. Namun upaya merantau pun gagal. Ikal akhirnya tetap menjadi pekerja di kedai kopi pamannya. Ikal tak tega meninggalkan kampungnya karena ia sangat mencintai Aling.

Selain tokoh Enong, Ikal dan Zinar, Andrea Hirata juga memunculkan tokoh M. Nur dan Jose Rizal. M Nur adalah kawal Ikal yang punya cita-cita menjadi mekanik parabola. M. Nur juga mempunyai bakat sebagai seorang detektif. Itulah sebabnya M. Nur dijuluki dengan Mr. Detektif M. Nur. Sedangkan Jose Rizal adalah merpati pos milih M. Nur.

Kisah Enong dalam belajar Bahasa Inggris dan perjuangannya mencari pekerjaan ditulis dengan gara parodi yang berlebihan. Seakan tidak cukup dengan memparodikan kisah hidup Enong, Andrea Hirata juga menambah kisah-kisah konyol melalui kehadiran M. Nur.

Syukurlah dalam novel ini Andrea Hirata masih memasukkan tentang budaya orang Melayu yang sangat berguna bagi pembaca. Perenungan tentang perbandingan masyarakat petani dengan masyarakat penambang sangatlah menarik. Masyakarat Melayu di Tanjong Pandan dalah masayrakat yang berbasis tambang. Mereka tidak rajin seperti masyarakat petani. Namun demikian bukan berarti masyarakat penambang adalah pemalas. Msyarakat penambang adalah masyarakat yang bekerja keras. Hanya pola bekerjanya sangat berbeda antara masyarakat petani yang harus teliti dan rajin, masyarakat penambang bekerja keras untuk mengambil sesuatu yang sudah disediakan oleh alam. Andrea Hirata sangat jeli dalam mengamati dinamika masyarakat Melayu dengan segala budayanya. 887

Bagikan Artikel Ini
img-content
Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler